Pulau Rambut terkenal juga dengan nama Pulau Kerajaan Burung. Luasnya 45 hektar. Pulau ini di tumbuhi hutan bakau yang rimbun serta terumbu karang yang sangat indah. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Nidelberg. pada keadaan biasa, diperkirakan sekitar 20.000 burung hidup di pulau ini. Di bulan Maret sampai September, jumlah itu meningkat menjadi hingga 50.000 burung. Burung-burung itu diperkirakan datang dari Australia.
Pulau Burung oleh Pemerintah ditentukan sebagai cagar alam burung. Pulau Burung terletak di sebelah Utara Jakarta tepatnya disebelah Barat Pulau Untung Jawa.
Pulau Rambut yang dulunya disebut Midburt Eiland merupakan pulau yang tidak dihuni oleh manusia. Yang akhirnya burung-burung dari manca negara sangat senang menjadikan pulau ini sebagai klinik bersalin mereka. Apalagi di sini banyak ditemui pohon-pohon yang batangnya tinggi sampai 15m atau lebih yakni Pohon Kepuh dan Kedoya.
Sebagai salah satu dari gugusan Kepulauan Seribu, pemandangan di sini sangat unik lantaran kita nantinya disuguhkan aroma bulu burung, bau kotoran mengering dan di dahan maupun semak serta daun-daun disirami kotoran burung maupun kalong yang mulai mengering dan berwarna seperti kapur.
Bagi pengunjung yang singgah di sana disarankan agar mengenakan topi semacam topi rimba, ponco ataupun payung (joke) untuk menahan derasnya "Bom" yang sewaktu-waktu dilepaskan dari pesawat berdaging.
Bila diperhatikan prilaku mereka sering terjadi keanehan saat memberi makan anak-anaknya, atau sedang dalam posisi akan bertelur para burung ini terusik oleh suara bising seperti pesawat terbang atau gaduh. Mereka menjadi stres dan menunjukkan perilaku aneh seperti menyepak anak atau telurnya keluar sarang sehingga terjadilah pemandangan hujan telur burung dari angkasa, di samping hujan kotoran mereka, juga anak-anak burung yang berjatuhan.
Pendatang yang ingin melihat lautan burung-burung yang bertengger di pepohonan, oleh pengelola kawasan sudah menyediakan sarana melihat burung dari menara besi. Jalan setapak yang diberi tanda dengan galangan semen menuntun kita tanpa khawatir akan tersesat. Hanya disarankan berhati-hatilah dalam perjalanan, sebab di sekitar kita saat itu banyak sarang biawak dan ular. Hanya disarankan untuk tidak menimbulkan gaduh yang mengganggu mereka. Menara pengamat burung cukup tinggi. Dan kalau sudah berada di sana, rasanya semua letih akan terobati. Apalagi kalau pengunjung membawa lensa tele dan sebagainya.
Dalam lingkungan Pulau Rambut kiranya Tuhan sudah menciptakan rangkaian rantai makanan yang berkesinambungan sehingga anak-anak burung, telur-telur yang pecah kalau dibiarkan akan membusuk dan bisa-bisa seluruh pulau rambut akan berbau bangkai. Untunglah alam menyediakan Ular Phyton, ular cincin mas, dan biawak yang bertugas membersihkan bangkai ini.
Komentar ?
di e-mail : puja54@ymail.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !