Kepulauan Seribu Provinsi DKI dengan segala keterbatasan infrastrukturnya kini semakin optimistis untuk mampu bergerak maju dengan mengerahkan keunggulan potensinya berupa industri pariwisata dan perikanan budi daya.Untuk mengetahui kesiapan daerah kepulauan itu meraih masa depannya, Bisnis mewawancarai Bupati Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Burhanuddin. Berikut petikannya:
Bagaimana dengan akses transportasi...?
Transportasi umum di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI masih menjadi kendala bagi pembangunan dan pemanfaatan potensi sumber daya alamnya.Selama ini aktivitas bepergian warga setempat atau pengunjung ke Kepulauan Seribu dilayani kapal kayu yang biasa disebut ojek kapal. Armada kapal yang dinilai tidak memenuhi standar hukum pelayaran sebagai sarana pengangkutan penumpang.Untuk menambah alternatif transportasi tersebut kami mendapat rekomendasi Sekdaprov DKI Muhayat untuk meminta Dinas Perhubungan DKI kembali mengoperasikan kapal penumpang Lumba-lumba dan Kerapu.
Sejauhmana efektivitas kapal Lumba-Lumba dan Kerapu...?
Kelaikan kapal milik Dinas Perhubungan DKI itu lebih baik karena memang dibangun untuk pengangkutan penumpang. Kapal itu sudah 3 tahun absen melayani penyeberangan Kepulauan Seribu- Marina, Taman Impian Jaya Ancol.Kapal itu dioperasikan dari Marina atau Muara Angke ke Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka. Dari pulau itu penumpang melanjutkan perjalanan ke pulau lain seperti Pulau Harapan, Pulau Kelapa dan Pulau Pari dengan kapal ojek.
Bagaimana rencana pembangunan bandar udara...?
Kami sedang mengkaji lebih mendalam mengenai kelanjutan pembangunan Bandara Pulau Panjang. Anggarannya sudah dialokasikan dari APBD DKI untuk menambah panjang runway dari 900 meter menjadi 1.400 meter dan infrastruktur pendukungnya.Kajian dengan melibatkan pihak Departemen Perhubungan, Departemen Kelautan dan Perikanan serta perusahaan maskapai penerbangan, Merpati yang sudah menyatakan bersedia melayani rutenya.Investasi yang dibutuhkan, pada 2008 pernah diperkirakan mencapai Rp90 miliar.
Infrastruktur yang mendesak dibangun...?
Pengelola pulau resort dan wisata, termasuk calon investor baru industri pariwisata di Kepulauan Seribu sangat mendambakan terealisasinya pembangunan jaringan kabel bawah laut listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sumber energi listrik ini sangat penting untuk menunjang kelancaran pembangunan wilayah Kepulauan Seribu menjadi daerah tujuan wisata bahari dan perubahan pola nelayan tangkap menjadi nelayan budi daya.
Peran Pemkab Administrasi Kepulauan Seribu, di mana...?
Selain berpromosi, Pemkab terus mempersiapkan infrastruktur, juga penertiban administrasi serta menggali potensi ekonomi setiap pulau, termasuk sumber penerimaan pajak dan retribusi.Sebanyak 48 pulau dari 108 pulau di Kepulauan Seribu berstatus sebagai pulau wisata yang akan didata untuk dioptimalkan nilai ekonomisnya baik untuk pengelola maupun kontribusinya ke kas pendapatan asli daeran Pemkab Kepulauan Seribu.Selain itu wisata rakyat yang arahnya ke pulau hunian juga merupakan potensi. Setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, orang yang datang ke Pulau Seribu mencapai 700-1.000 orang wisatawan lokal.
Bagaimana dengan akses transportasi...?
Transportasi umum di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI masih menjadi kendala bagi pembangunan dan pemanfaatan potensi sumber daya alamnya.Selama ini aktivitas bepergian warga setempat atau pengunjung ke Kepulauan Seribu dilayani kapal kayu yang biasa disebut ojek kapal. Armada kapal yang dinilai tidak memenuhi standar hukum pelayaran sebagai sarana pengangkutan penumpang.Untuk menambah alternatif transportasi tersebut kami mendapat rekomendasi Sekdaprov DKI Muhayat untuk meminta Dinas Perhubungan DKI kembali mengoperasikan kapal penumpang Lumba-lumba dan Kerapu.
Sejauhmana efektivitas kapal Lumba-Lumba dan Kerapu...?
Kelaikan kapal milik Dinas Perhubungan DKI itu lebih baik karena memang dibangun untuk pengangkutan penumpang. Kapal itu sudah 3 tahun absen melayani penyeberangan Kepulauan Seribu- Marina, Taman Impian Jaya Ancol.Kapal itu dioperasikan dari Marina atau Muara Angke ke Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka. Dari pulau itu penumpang melanjutkan perjalanan ke pulau lain seperti Pulau Harapan, Pulau Kelapa dan Pulau Pari dengan kapal ojek.
Bagaimana rencana pembangunan bandar udara...?
Kami sedang mengkaji lebih mendalam mengenai kelanjutan pembangunan Bandara Pulau Panjang. Anggarannya sudah dialokasikan dari APBD DKI untuk menambah panjang runway dari 900 meter menjadi 1.400 meter dan infrastruktur pendukungnya.Kajian dengan melibatkan pihak Departemen Perhubungan, Departemen Kelautan dan Perikanan serta perusahaan maskapai penerbangan, Merpati yang sudah menyatakan bersedia melayani rutenya.Investasi yang dibutuhkan, pada 2008 pernah diperkirakan mencapai Rp90 miliar.
Infrastruktur yang mendesak dibangun...?
Pengelola pulau resort dan wisata, termasuk calon investor baru industri pariwisata di Kepulauan Seribu sangat mendambakan terealisasinya pembangunan jaringan kabel bawah laut listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sumber energi listrik ini sangat penting untuk menunjang kelancaran pembangunan wilayah Kepulauan Seribu menjadi daerah tujuan wisata bahari dan perubahan pola nelayan tangkap menjadi nelayan budi daya.
Peran Pemkab Administrasi Kepulauan Seribu, di mana...?
Selain berpromosi, Pemkab terus mempersiapkan infrastruktur, juga penertiban administrasi serta menggali potensi ekonomi setiap pulau, termasuk sumber penerimaan pajak dan retribusi.Sebanyak 48 pulau dari 108 pulau di Kepulauan Seribu berstatus sebagai pulau wisata yang akan didata untuk dioptimalkan nilai ekonomisnya baik untuk pengelola maupun kontribusinya ke kas pendapatan asli daeran Pemkab Kepulauan Seribu.Selain itu wisata rakyat yang arahnya ke pulau hunian juga merupakan potensi. Setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, orang yang datang ke Pulau Seribu mencapai 700-1.000 orang wisatawan lokal.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !